


Belantika musik Indonesia kini semakin marak dengan berbagai macam jenis musik maupun musisi. Menjamurnya penyanyi pop baru yang lebih beruntung untuk unjuk gigi terlebih dahulu tidak mambuat gentar Icon Music & Management, yang notabene termasuk label baru, untuk memperkenalkan Jannu ke khalayak ramai.
Jannu, sosok yang benar-benar baru ini memang hanyalah orang biasa yang belum terdengar gaungnya, namun niatnya tulus untuk lebih memperkaya musik Indonesia dengan keunikannya. Musisi muda usia 23 tahun ini sudah mengabdikan hidupnya untuk musik sejak di bangku SMP. Tak pernah puas dengan belajar tentang vocal dan gitar sampai tak pernah puas ikut les musik dimana-mana. Bertemu dengan beberapa teman yang jatuh cinta pada seni musik, Sony J-rocks salah satunya, membuat Jannu semakin bersemangat. Bergulat dengan waktu dan beradu imajinasi membuat Sonny dan Jannu saling memahami satu sama lain bisa saling mengisi.
Setali tiga uang dengan Sony, Icon Music & Management menangkap kolaborasi keduanya sebagai hal yang menarik, lahirlah mini album solo perdana Jannu bertajuk “Free My Soul”. Mini album yang berisi 8 lagu ini didirect oleh Sony J-rocks bersama Bongki BIP. Dua musisi ini bisa menangkap isi kepala Jannu dan menuangkannya dalam sentuhan musik yang berbeda-beda di setiap lagunya. Dan Aquarius Musikindo pun membuka pintu lebar-lebar untuk mensupport distribusi album Jannu “Free My Soul”.
Sebagai single perdana, terpilih “Cinta Tak Cukup Satu”. Dari judulnya sudah bisa ditebak single ini tentang realita kehidupan manusia jaman sekarang, memfokuskan pada “kenakalan remaja” dalam artian “naughty” khas anak muda yang cenderung tak puas hanya dengan 1 (satu) cinta. Tengoklah lebih dalam, musiknya yang dikemas ringan dan ceria dengan dentingan piano yang tegas diadu dengan raungan gitar yang “ngerock” meskipun kontras namun justru member warna tersendiri. Sony J-rocks himself yang memainkan semua instrument dalam single ini, gebrakan drum yang disebutnya “aneh” ini menurutnya merupakan salah satu daya tarik single ini tidak akan membosankan. Bongki BIP pun ikut menyempurnakan single ini dengan polesan tangan dinginnya.
Icon Music & Management kembali mempercayakan pembuatan Video Clip-nya kepada Langit Cerah Production awal tahun 2010 di SPARKS studio Cijantung. Video klip simple bertema playboy ini selesai dalam 1 (satu) hari dengan mengambil 3 (tiga) orang model yaitu Aiu Ratna (ex vocalist Garasi) sebagai gadis gothic metropolitan, Lena Tan sebagai suster, dan Zenc Lotta sebagai gadis pekerja kantoran.
Jannu menterjemahkan imajinasinya dalam bermacam-macam lagu di mini album ini, sebut saja “Batas cinta” merupakan cerminan kekecewaan yang dalam semacam lagu dendam, terinspirasi dari orang yang mengingkari janji yang dia buat sendiri, terlihat banget gambaran dukanya dari musiknya yang ‘dark’ tapi tetap enak didengar. Sentuhan rock gitar masi jelas berdiri di sela-sela balutan music techno yang dalam di sepanjang lagu ini.
“Bukan cinta” merupakan salah satu stok lagu sedih lainnya di “free my soul” ini, bercerita tentang dua sejoli yang sudah lama menjalin hubungan, bermacam intrik yang terjadi sepanjang perjalanan cinta membuat mereka sadar bahwa ternyata yang mereka rasakan bukanlah cinta yang sebenarnya.
“Entah” adalah lagu lama dari masa-masa Jannu ngeband yang disempurnakan lagi untuk melengkapi album perdananya. Lagu easy listening tentang kebingungan seseorang tentang perasaannya, kenapa bisa jatuh cinta lagi untuk kesekian kalinya setelah beberapa kali putus nyambung dan sakit hati.
Track selanjutnya, “Sudahlah”, sesuai dengan judulnya lagu ini bercerita tentang dua anak manusia yang sudah lama menjalani kehidupan bersama-sama namun kandas di tengah jalan, nasib mempertemukan mereka kembali beberapa tahun kemudian, namun ketika meminta untuk kembali ke pelukan rupanya cinta itu bertepuk sebelah tangan, ya sudahlah..
“Suka-suka”, single upbeat ini bercerita tentang egoisnya manusia di jaman yang serba instan ini, sesukanya dalam menjalani hidup khususnya hubungan antara 2 (dua) anak manusia yang tidak mau terikat dengan komitmen.
Sekali lagi denting piano yang tegas khas japanesse pop music mewarnai salah satu karya Jannu yang upbeat, judul “Tak Seharusnya” dipilih untuk mengungkapkan penyesalan, bercerita tentang seseorang yang kecewa dan merasa sudah diberi ‘angin’ oleh pujaan hatinya namun ternyata di akhir cerita sadar dia bertepuk sebelah tangan dan bersiap meninggalkannya.
Satu warna segar diantara 7 lagu lainnya, music balad akustik dikemas apik dalam track berikutnya, “Wajahnya” merupakan gambaran jatuh cinta Jannu pada seseorang yang baru saja dia temui, sangat mirip seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Lirik dengan bahasa Inggris diselipkan tanpa member kesan norak. Ada cerita di balik proses lahirnya single ini, dalam kondisi mati lampu Jannu berusaha mengais notasi dalam cahaya sorot lampu handphone yang memperlihatkan foto gadis yang dia temui sebelumnya, dan terciptalah lagu apik ini..
Jannu, jujur dengan diri sendiri untuk menuangkan kreatifitasnya dalam mini album perdana ini. “Free My Soul” semoga bisa diterima masyarakat sebagai salah satu soundtrack hidup untuk menemani hari-harinya.(IdMusic)